Budaya - Candi Prambanan

Dikisahkan dalam cerita tersebut ada seorang raksasa bernama Bandung Bandawasa yang memiliki kekuatan supranatural. Dia ingin mempersunting putri Rara Jonggrang. Untuk itu dia harus membuat candi dengan seribu arca didalamnya dalam waktu satu malam. Permintaan tersebut dipenuhi oleh Bandung Bandawasa, namun Rara Jonggrang curang sehingga pada saat yang ditentukan candi itu belum selesai, kurang sebuah arca lagi. Bandung Bandawasa marah dan mengutuk putri Rara Jonggrang menjadi pelengkap arca yang keseribu. Arca tersebut dipercayai sebagai arca Durgamahisasuramardhini yang berada di bilik utara Candi Siwa.
Kompleks Candi Prambanan mempunyai 3 halaman, yaitu halaman pertama berdenah bujur sangkar, merupakan halaman paling suci karena halaman tersebut terdapat 3 candi utama (Siwa, Wisnu, Brahma), 3 candi perwara, 2 candi apit, 4 candi kelir, 4 candi sudut/patok. Halaman kedua juga berdenah bujur sangkar, letaknya lebih rendah dari halaman pertama. Pada halaman ini terdapat 224 buah candi perwara yang disusun atas 4 deret dengan perbandingan jumlah 68, 60, 52, dan 44 candi. Susunan demikian membentuk susunan yang konsentris menuju halaman pusat.

Seni
hias yang sangat menarik di kompleks Candi Prambanan ini adalah
hiasan-hiasan yang berupa relief arca dewa Lokapala (8 dewa penjaga arah
mata angin) yang dipahatkan pada dinding luar kaki Candi. Disamping
itu, juga terdapat relief cerita Ramayanadan Kresnayana. Relief Ramayana
dipahatkan pada dinding dalam pagar langkan Candi Siwa di candi Brahma.
Relief Kresnayana dipahatkan pada dinding dalam pagar langkan Candi
Wisnu. Selain relief arca Dewa Lokapala, relief Ramayana, dan
Kresnayana, seni hias di kompleks Candi Prambanan yang menonjol adalah
hiasan yang lazim disebut motif prambanan, yaitu suatu hiasan pada batur
candi yang berupa seekor singa yang dalam posisi duduk diapit oleh
pohon kalpataru (= pohon hayati/pohon kehidupan). Hiasan semacam ini
hanya terdapat di candi Prambanan sehingga disebut dengan motif candi
prambanan. Hiasan-hiasan lainnya yang banyak menghiasi dinding luar
batur candi adalah pohon kalpataru yang diapit sepasang mahluk kayangan
yang lazim disebut kinara-kinari (= mahluk berkepala manusia berbadan
burung). Di sekitar candi Prambanan dapat dikunjungi pula beberapa candi
Budha seperti candi Sajiwan, candi Lumbung, candi Sewu dan candi
Plaosan. Selama bulan Mei sampai Oktober pada saat bulan purnama di
plataran terbuka candi Prambanan diadakan Sendratari Ramayana yang
dimulai pada pukul 19.00 - 21.00 wib.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar